Ini bukan karena kemarau panjang
Kadang gerimis hadir menjelang petang
Namun tak mampu sejukkan ladang jiwa nan gersang
Lautan kasih pun surut mengering
Dan ada apa dengan pagi
Kadang malam hanya merayap dan tak berlari
Hingga pagi malas menjemput matahari
Kabut pun terlalu tebal selimuti bumi
Langkahku terpeluk lelah
Sendiri,
Bahkan tanpa bayangan ku
Kemana perginya
Ia menghilang bersama cahaya
Kemana harus kucari
Aku tak bisa melihat wajahmu
Berikan padaku
Tak apa meski hanya sebuah lentera
Ketika makin redup sinarku
Kurasakan dingin menetes di telapak tanganku
Ini gerimis atau embun yang jatuh dari daun
Tapi waktuku tak banyak untuk menerka
Setidaknya bisa membuatku bertahan
Meski entah sampai kapan
Anggaplah bayang-bayang cinta telah pudar
Namun tak mampu kuhapus dari ingatan
Karena harapku senantiasa terpelihara dalam doa
Beserta petuah yang terpahat pada prasasti
Yang akan kuingat sampai nanti
Gersangnya hati lemahkan langkah kaki
Menanti destinasi yang tak kunjung pasti
Karena kehadiran cahayaku di sini
Bagai optimisme yang menipu diri sendiri
Aku tak harus miliki keputus asaan ini
Kan ku dekap mimpi dan tak kulepaskan lagi….
*******************************************************
SEBELUM CAHAYA
Ku teringat hati yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi, Cinta……
Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri
Kuatkanlah hati, Cinta…..
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya…
Ingatkah engkau kepada angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu, Cinta…..
Kekuatan hati yang berpegang janji
Genggamlah tanganku, Cinta…
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
Temani hatimu, Cinta…..
0 komentar:
Posting Komentar