Sinar mentari hangat kembali menyapa dunia pagi ini
Dikejauhan…….kutatap sendu seorang lelaki yang berjalan pulang….
Langkahnya terpeluk lelah…..
Terlukis samar di garis wajahnya….semalam yang berlalu tanpa buaian mimpi…
Dia berlari dan berpeluh saat lelapku
Dan kurelakan lelapnya saat aku terjaga di sampingnya…..
Suka dan duka yang datang dan pergi
Dan beban yang memberat di bahunya
Tak membuat lelaki itu berhenti berlari
Dia menengadah dan terus melangkah pasti
Dia lelaki yang tak banyak bicara
Namun dia menjalani pilihan hidupnya dengan berani
Seperti itulah adanya dia……
Bahkan jauh sebelum aku mengenalnya
Maka akupun tak ingin merubahnya
Kulihat langkahnya mendekat….
Ku bukakan pintu sebelum dia mengetuknya
Dan saat dia tersenyum untukku di sela letihnya
Pintu hatikupun terbuka dengan sendirinya
Kubiarkan dia membagikan peluhnya di tubuhku
Agar aku dapat mengingat harum nya seumur hidupku
Diapun membiarkan aku bersandar di dadanya yang penat
Dada seorang lelaki yang tidak takut pada hujan badai beserta petirnya
Membuat tatapanku padanya tak lagi sendu
Membangun kembali keyakinanku pada ketulusannya
Memberikan aku sebuah arti
Bahwa hidup tak selalu indah
Namun apapun itu……harus dihadapi
Dan inilah sepatah kata untuk "dia", lelaki ku…
Yang tak lain adalah kamu…..
"Tuan, aku bangga bisa mengenalmu dan menjadi bagian dari serpihan kenangan dalam hidupmu……"
0 komentar:
Posting Komentar