Minggu, 08 Maret 2009

GERSANG HATI

Ini bukan karena kemarau panjang
Kadang gerimis hadir menjelang petang
Namun tak mampu sejukkan ladang jiwa nan gersang
Lautan kasih pun surut mengering

Dan ada apa dengan pagi
Kadang malam hanya merayap dan tak berlari
Hingga pagi malas menjemput matahari
Kabut pun terlalu tebal selimuti bumi

Langkahku terpeluk lelah
Sendiri,
Bahkan tanpa bayangan ku
Kemana perginya
Ia menghilang bersama cahaya
Kemana harus kucari
Aku tak bisa melihat wajahmu
Berikan padaku
Tak apa meski hanya sebuah lentera

Ketika makin redup sinarku
Kurasakan dingin menetes di telapak tanganku
Ini gerimis atau embun yang jatuh dari daun
Tapi waktuku tak banyak untuk menerka
Setidaknya bisa membuatku bertahan
Meski entah sampai kapan

Anggaplah bayang-bayang cinta telah pudar
Namun tak mampu kuhapus dari ingatan
Karena harapku senantiasa terpelihara dalam doa
Beserta petuah yang terpahat pada prasasti
Yang akan kuingat sampai nanti

Gersangnya hati lemahkan langkah kaki
Menanti destinasi yang tak kunjung pasti
Karena kehadiran cahayaku di sini
Bagai optimisme yang menipu diri sendiri

Aku tak harus miliki keputus asaan ini
Kan ku dekap mimpi dan tak kulepaskan lagi….

*******************************************************

SEBELUM CAHAYA

Ku teringat hati yang bertabur mimpi

Kemana kau pergi, Cinta……

Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri

Kuatkanlah hati, Cinta…..

Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja

Yang menemanimu sebelum cahaya…

Ingatkah engkau kepada angin yang berhembus mesra

Yang kan membelaimu, Cinta…..

Kekuatan hati yang berpegang janji

Genggamlah tanganku, Cinta…

Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri

Temani hatimu, Cinta…..

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates