Minggu, 08 Maret 2009

Personifikasi Hidup

Malam ini lebih tenang dari yang kemarin…..langit di atas sana lebih mirip lautan….lautan yang begitu jernih….sangat jernih….hingga ku bisa melihat ke dasarnya….Tak banyak warna….hanya kepolosan warna malam tanpa awan…..tak banyak bintang….hanya ada satu cahaya yang bersanding dengan bulan tiga perempat purnama…..

Angin tak banyak tingkah…..hanya sesekali membelai manja ranting-ranting cemara…..dan harum kemuning menerpa…..dari bawah, aku menatap jari-jari lentik daun bambu seperti menjelajahi wajah bulan….sementara sang dewi malam itu dengan anggun mengarungi lautan malam bersama satu cahaya di sampingnya….damai dan tak terusik….malam ini seakan-akan hanya milik mereka berdua….cahaya aura di sekelilingnya bagai tangan-tangan mereka yang saling bergenggaman….

Seiring langkah bijak sang malam yang beranjak tua…..dengan kesederhanaan nan santun menebar senyum….mengantar penghuni semesta ke samudra tidur….sunyi….ketika pintu-pintu istana telah dikunci….berjuta pasang mata tengah terbuai dan sayu….dan selanjutnya hanyalah kebisuan….

semua telah terlelap meski tak selalu dalam peraduannya…..seperti tubuh mungil seorang bocah yang tergeletak di luar gerbang istana….ia menggigil sepeti kemarin…namun ia telah terbiasa…..ia mengeluh lapar…namun ia tak punya pilihan….hanya bisa menghitung berapa kali lagi jantungnya akan terus berdetak….ia hanya bisa mengharap…setidaknya sampai besok pagi….dengan resah ia terus menghitung…Ah…mengapa malam ini terasa lebih panjang dari biasanya…ia mulai lelah….ia menyerah….dan tertidur seadanya…berpayung bulan keemasan….

Sang bayu mengajak kabut untuk selimuti tubuh kecil itu….pelepah-pelepah palem raja berayun sendu dan berbisik…."bertahanlah…." basah yang menempel pada dedaunan luruh ke tanah….bagai air mata berlinang….

Malam berjalan setapak demi setapak….sambil sesekali menoleh ke belakang dan bertanya…."apa bintang timur sudah muncul…?"

Hening, tak ada jawaban…….

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates